Wednesday, October 03, 2007

Training

Training Anggota HIPPMAP Usai
Oleh : Rus'an Latuconsina


Untuk yang pertama kalinya HIPPMAP mengadakan training anggota. Setelah usianya yang kedelapan ini, barulah ada kesempatan untuk mengadakan training yang merupakan pintu legalitas diakuinya setiap pemuda, pelajar atau mahasiswa Pelauw yang tinggal di Makassar sebagai anggota HIPPMAP. Sebelum ini HIPPMAP telah tiga kali mengadakan training dalam bentuk Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang dikhususkan bagi pelajar sekolah menengah di desa Pelauw. Tercatat mulai tahun 2000 (APH I), tahun 2003 (APH II) dan tahun 2006 (APH III). Sudah banyak pelajar Pelauw yang telah menjadi anggota lokal HIPPMAP sampai saat ini dan mereka tersebar kini di beberapa kota untuk beberapa urusannya. Lepasan LDK HIPPMAP yang tiga generasi itu sekarang telah mewarisi kepemimpinan di tubuh badan pengurusnya.






Training di Markaz Perintis Empat

Kata pepatah, tak ada semen, gaba-gaba pun jadi. Tak ada gedung yang mewah dan layak, lorong pondokan pun bisa berfungsi. Itulah yang dialami oleh anak-anak HIPPMAP saat ini. Saking kreatifnya sehingga mereka tidak begitu berharap terhadap uluran tangan dari siapapun untuk memberikan sumbangan materil yang selama ini dalam pengalaman berorganisasinya hal tersebut selalu menjadi hatu pira-pira sandungan setiap kegiatan. Bahwa tanpa stok dana yang banyak pun setiap agenda organisasi dapat disukseskan. Hal ini adalah sebuah kemajuan kesadaran, post-duit. Ini kemungkinan berimlikasi menguatkan sikap independensi kader dalam mengawal setiap program kerjanya. Independensi tanpa intervensi siapapun dengan dalil sumbangan fulus.

Mengambil tema " Intelektual Tercerahkan; Aktualisasi Amar Ma'ruf Nahi Munkar", training anggota dilaksanakan dalam kondisi sederhana, namun tetap bermuatan. Pondokan yang dihuni beberapa mahasiswa Pelauw di jl. Perintis Kemerdekaan IV Lr.1 disulap menjadi tempat yang nyaman dan menarik untuk training. Karpet plastik hijau milik organisasi dibentangkan memanjang di atas lantai semen yang telah dibersihkan. Lorong di pondokan itu dibersihkan, ujung lorong dibatasi karpet biru dan tirai sederhana dari kertas koran. Di tengahnya dibentangkan spanduk acara berwarna hitam dengan hurup hasil kreasi manual berwarna putih. Di dinding lorong ditempeli guntingan gambar yang lucu-lucu beserta komentarnya yang digunting dari koran menjadi sejenis majalah dinding(mading), membuat seru suasana. Lorong dipermak hampir setengah hari, akhirnya balon-balon lampu putih digantung menerangi lorong yang berukuran sekitar 2X9 meter saat beduk magrib mulai berbunyi tanda buka puasa.




Peserta cukup banyak tawwa

T
raining dimulai ba'da shalat tarawih. Molor waktu lebih dari satu jam, acara pembukaan dimulai. Setelah acara pembukaan, training pun dimulai dengan diarahkan oleh steering committee yang terdiri dari Lardi Tualepe, Darni Latuconsina dan Abdul Haji Talaohu. Selanjutnya materi pertama, Metode Persidangan dibawakan oleh Rus'an Latuconsina. Setelah itu, peserta dibuat berpikir serius saat materi Tauhid dan Dialektika Ideologi Dunia yang diantarkan oleh kanda Muhammad Kasman, SE. Peserta yang berjumlah 26 orang itu kemudian mengikuti materi Kemahasiswaan yang dibawakan oleh Kanda M. Azis Tuasikal dan setelah itu materi Keadministrasian oleh Kanda Anwar Latupono. Selanjutnya materi Keorganisasian, Kritik Nalar Sistem Pendidikan dan materi Darah dan Air Mata Syuhada diantarkan oleh Kanda Sikur Tuakia, SH. Materi terakhir oleh Ketua Umum, yakni Ke-HIPPMAP-an.


Sampai pagi

Menjelang setengah jam imsak, acara diskorsing untuk makan sahur. Setelah shalat subuh kemudian materi dilanjutkan sampai pagi. Walau kantuk dan lelah, peserta cukup antusias mengikuti materi. Namun sayangnya kondisi di atas hanya berlaku untuk peserta mahasiswa angkatan 2007. Selain dari itu, yakni angkatan 2004, 2005 dan 2006 yang memang diwajibkan untuk ikut, banyak dari mereka sangat mengecewakan karena tidak begitu menghargai forum training hari itu. Akhirnya, pada saat evaluasi kelulusan peserta, kebanyakan peserta angkatan 2007 yang berada di posisi atas, sementara angkatan lainnya banyak yang terpaksa lulus bersyarat. Akhirnya semuanya berkemas-kemas dan pulang ke pondokannya masing-masing, setelah acara penutupan yang dipungkasi dengan doa yang sangat panjang oleh Kanda Sikur.





Comments: Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]