Monday, February 26, 2007

culture


Pandan Sarawe-rawe ataukah Hisyawakan?

Oleh: Rus'an Latuconsina



Bagi yang menghabiskan masa kecilnya di negeri Pelauw, pasti tidak asing dengan dua istilah di atas. Pandan sarawe-rawe bukanlah sejenis pandan, namun ungkapan romantis dan sekaligus misteri mengenai sebuah nama yang indah tentang kuncup-kuncup bunga yang tidak pernah hadir dalam tatapan masa kecil kita. Sampai kini masih tertutup misteri. Begitu juga dengan hisyawakan. Ia adalah ungkapan tentang persembahan yang istimewa berupa puisi dan syair romantis dan pemeriannya untuk menghabluri setiap yang sementara tersedot pilinan-pilinan cinta. Keduanya adalah teka-teki bagi generasi muda Pelauw yang berjibaku dalam masa mudanya.



Cinta adalah bunga yang dapat menguncup dalam kondisi manapun. Begitulah secuil ruapan rasa yang dipagutkan Kahlil Gibran. Begitu pula halnya dengan hisyawakan. Ia akan mengulum lembutnya percik sinar matahari dan mewirid rindu untuk menyolonjorkan kuncup-kuncup indahnya di hati setiap pecinta. Hisyawakan adalah derai rasa yang menyemangati para insan yang memapah kediriannya yang nyaris labil menyusuri lorong sketsa marun penuh tanda seru. Dunia tak begitu lempang. Cinta eros mengapit.



Pandan sarawe-rawe akan didengar saat kecil, saat malam bermandikan cahaya rembulan. Pas ketika ada jemari si kecil yang masih mau mencoret-moret wajaha bumi dengan kerikil atau patahan kumur manyapu, ya sekedar memuaskan tingkah kanak-kanakan yang biasanya tambah malam tambah asyik, apalagi bermain tumbu kalapa, harua dondong, nene mala'a, prang panggil nama, bali ayam, tiru, wele tara dan banyak yang lain. Saat itulah istilah pandan sarawe-rawe akan menyembul dari bibir yang melembut, kadang berhiaskan pinang dan tabaku, kadang bagi tete atau bapa-bapa, rokok, atau kadang tidak ber-apa-apa di mulutnya, cuma bibir yang bersih, menasihati agar lekas tidur, atau makan malam, atau belajar atau jangan main di luar. Ya, nama itu muncul saat malam saja dan biasanya memberi efek takut. Mungkin semacam cerita-cerita untuk membuat anak tidak main tanah di malam hari. Sampai saat ini, nama itu masih misteri.

Comments:
Isyawakan.

itu bahasa yang par gombal2 to?...
iyo ale... beta dari kacil penasaran tentang daun pandang sarawe-rawe itu. akang ada batul ale?

jadi bingung nih????
 
Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]