Sunday, January 28, 2007
nyanyian waktu kecil
Tumbu Kalapa*
tumbu kalapa tumbu tapong
cari sampe dapa' sudah ka' balong
satu...dua...tiga...ta-ba-kar
-cipt: anonim
*Syair ini biasanya dinyanyikan oleh anak-anak seusia SD dan SMP di Negeri Pelauw tatkala bermain petak umpet alias sembunyi-sembunyian. Seorang bocah akan didaulat sebagai penjaga benteng dan lainnya berperan sebagai prajurit-prajurit legiun musuh yang menyelinap di bebalik batang pisang, dinding rumah gaba-gaba atau temaran malam dan penghalang penglihatan lainnya yang dimungkinkan. Sang penjaga benteng akan menembak mati dengan sekali tebakan nama musuhnya dan apabila semuanya berhasil 'dibabat' satu per satu, maka dialah pemenangnya dan berhak atas kebebasan dirinya dari peran penjaga benteng. Namun posisinya akan lekang apabila ada serdadu penyerang yang menerobos sekat-sekat penjagaan dan...'tabakar!!!', perang akan diulang dan ini berarti seperti akting dalam film-nya dimulai dalam babak baru.
Mokiya'
mokiya'...
holata'...
tahamoki'...
taha lasan pa'ito....!
cipt: anonim
Kalau yang ini, mirip ya dengan dialek Jepang. Konon syair-syair pendek ini memiliki aura magis yang mumpuni dalam keadaan tertentu, ketika diniatkan penggunaannya untuk itu. Tapi jangan tegang dulu, yang baru tadi adalah semacam password untuk memulai permainan Enggo Lari di Negeri Pelauw yang penuh kedamaian (waktu doeloeee).
tumbu kalapa tumbu tapong
cari sampe dapa' sudah ka' balong
satu...dua...tiga...ta-ba-kar
-cipt: anonim
*Syair ini biasanya dinyanyikan oleh anak-anak seusia SD dan SMP di Negeri Pelauw tatkala bermain petak umpet alias sembunyi-sembunyian. Seorang bocah akan didaulat sebagai penjaga benteng dan lainnya berperan sebagai prajurit-prajurit legiun musuh yang menyelinap di bebalik batang pisang, dinding rumah gaba-gaba atau temaran malam dan penghalang penglihatan lainnya yang dimungkinkan. Sang penjaga benteng akan menembak mati dengan sekali tebakan nama musuhnya dan apabila semuanya berhasil 'dibabat' satu per satu, maka dialah pemenangnya dan berhak atas kebebasan dirinya dari peran penjaga benteng. Namun posisinya akan lekang apabila ada serdadu penyerang yang menerobos sekat-sekat penjagaan dan...'tabakar!!!', perang akan diulang dan ini berarti seperti akting dalam film-nya dimulai dalam babak baru.
Mokiya'
mokiya'...
holata'...
tahamoki'...
taha lasan pa'ito....!
cipt: anonim
Kalau yang ini, mirip ya dengan dialek Jepang. Konon syair-syair pendek ini memiliki aura magis yang mumpuni dalam keadaan tertentu, ketika diniatkan penggunaannya untuk itu. Tapi jangan tegang dulu, yang baru tadi adalah semacam password untuk memulai permainan Enggo Lari di Negeri Pelauw yang penuh kedamaian (waktu doeloeee).
Subscribe to Posts [Atom]